Penasaran dengan gaji rekan kerja yang
sedikit lebih senior? Atau sirik karena rekan kerja di tim Anda digaji
lebih tinggi? Tenang saja dulu.
Menurut penelitian, ketika melihat
rekan kerja digaji lebih tinggi, Anda justru akan mengalami tingkat
kepuasan yang lebih tinggi. Pasalnya, dengan berpegang pada nilai gaji
rekan kerja Anda itu, Anda mendapat keyakinan bahwa Anda pun berpeluang
mengalami kesuksesan yang sama. Namun, hal ini hanya dialami oleh kaum
muda.
"Orang biasanya kurang senang dengan adanya
perbandingan-perbandingan," ujar Profesor Feliz FitzRoy, peneliti dari
University of St Andrews School of Economics and Finance. "Semakin
tinggi penghasilan rekan kerja seangkatannya, semakin buruk yang mereka
rasakan. Tapi bagi kaum muda, yang terjadi adalah kebalikannya."
Penelitian berjudul So Far So Good: Age, Sex, Happiness and Relative Earnings,
ini dilakukan di Jerman, dimana responden dibagi dalam
kelompok-kelompok sesuai usia, pendidikan, dan lokasinya. Responden juga
diidentifikasi dalam dua kategori, yaitu kelinci, atau mereka yang
dipromosikan lebih cepat, atau kura-kura, atau mereka yang proses
promosinya tidak begitu cepat.
Namun, harapan untuk mendapatkan
kesuksesan yang sama ini ada batas waktunya. Mereka yang berusia di atas
45 tahun menjadi frustrasi dan terpuruk jika mereka masih digaji lebih
rendah daripada rekan seangkatannya. Sedangkan mereka yang sudah pensiun
tidak lagi terganggu dengan perbedaan penghasilan, karena lebih
mengkhawatirkan masalah kesehatan.
Lebih
lanjut, FitzRoy mengatakan bahwa penemuan ini memberi pengaruh yang
kurang baik bagi kalangan yang baru mengawali kariernya. "Dalam situasi
dimana terjadi penghematan, harapan-harapan ini buyar secara sistematis
karena dengan mendapatkan pekerjaan saja lulusan baru sudah beruntung.
Jika mendapat pekerjaan pun, biasanya mereka di bawah kualifikasi."
Kenyataan
tersebut seringkali merusak keyakinan diri generasi muda ini, apalagi
jika prospek mendapatkan pekerjaan semakin sulit.
Sumber : Kompas.com